Sunday, August 29, 2010

Jakarta's Madness: Traffic Jam

Jakarta sudah makin parah dengan kemacetannya, tiada hari tanpa macet. everyday, jakarta's people live in madness and insanity in the road. Tidak dapat diperkirakan tahun 2012 jakarta bakal seperti apa, mungkin jalanan udah ga bisa gerak kali ya?!

Banyak sekali kerugian akibat kemacetan, di antaranya membuang waktu, menambah polusi, menambah biaya bahan bakar, membuat depresi dan stress, meningkatkan tingkat kecelakaan, dll. Fiuhhh...

Berdasarkan catatan resmi catatan sipil, tahun 2010, jumlah penduduk Jakarta adalah 8.524.022 jiwa. Daya dukung infrastruktur jalan DKI hanya mampu menampung 1,05 juta kendaraan. Sebab, panjang jalan yang dimilik kota Jakarta adalah sepanjang 7.650 kilometer dan luas jalan seluas 40,1 kilometer atau sekitar 6,2 persen dari luas wilayah DKI Jakarta. Sementara pertumbuhan panjang jalan hanya 0,01 persen per tahun.

Berdasarkan data yang dimiliki Polda Metro Jaya, pada tahun 2009 lalu, jumlah sepeda motor di Jakarta mencapai 7,5 juta unit atau meningkat dari tahun 2008 yang mencapai 6,7 juta unit. Kemudian, jumlah angkutan umum di tahun 2009 mencapai 859 ribu unit atau meningkat dari tahun 2008 yang hanya sebanyak 847 ribu unit. Begitu juga dengan jumlah kendaraan pribadi mobil di tahun 2009 sebanyak 2,11 juta unit atau meningkat dari tahun 2008 yang mencapai 2 juta unit.

No wonder.

Hal tersebut juga diperparah dengan ketidakseriusan pemerintah dalam menerapkan kebijakan. Busway termasuk solusi yang baik, namun perawatan dan pengelolaannya terasa tidak serius. Unit bus yang terasa kurang, lajur jalan yang sering diterobos kendaraan pribadi, pembatas jalan yang tidak terawat, dll. Transportasi jakarta juga masih buruk, banyak bus yang asapnya menimbulkan polusi, banyak supir bus yang tidak disiplin, sering nge-tem mengejar setoran sehingga menimbulkan kemacetan.

So, how we overcome this?

Yang pertama adalah pengembangan, pembangunan, dan peningkatan sistem transportasi massal. Disini pemerintah harus serius dalam menerapkan kebijakannya seperti memperbaiki masalah busway, membuat feeder busway, memperbaiki sistem kereta api, membuat subway, dan membuat transportasi yang nyaman bagi pengguna sehingga penduduk jakarta merasa nyaman untuk beralih ke transportasi umum.

Yang kedua adalah mengurangi kendaraan pribadi. untuk menyiapkan sebuah sistem transportasi modern dan massal, tidak akan mungkin berhasil, jika jumlah kendaraan pribadi tidak dikurangi. Pemerintah bisa mengurangi kendaraan pribadi (sekaligus mengurangi emisi dan menghemat BBM) dengan jalan; pertama menaikkan pajak impor kendaraan mewah hingga 200%, dll.

Yang ketiga, pembangunan jaringan jalanan baru. hal ini memang agak sulit namun dapat diusahakan dalam mengatasi pertumbuhan kendaraan bermotor pribadi yang bertambah banyak. Setiap hari pertumbuhan kendaraan bermotor seperti sepeda motor bisa mencapai 800-900 unit per hari, sedangkan mobil mencapai 300 unit per hari. Sehingga kalau tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur jalan, kemacetan juga tidak akan teratasi dengan baik.

Pada akhirnya pemerintah harus melaksanakan solusi dengan sinergis dan berkesinambungan. Dan kita sebagai masyarakat jakarta harus mendukung sehingga kemacetan di kota ini dapat dikurangi bahkan dihilangkan.




*dirangkum dari berbagai sumber diantaranya
http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=40301&idwil=0
http://id.shvoong.com/social-sciences/1943355-solusi-kemacetan-jakarta/

No comments: