Tanggal 17 Juli lagi-lagi terjadi sebuah peristiwa yg menggemparkan negara ini. bom lagi, bom lagi... f**k terorist!
Telusur punya telusur, ternyata motif peledakan bom ini didasari oleh pertemuan yg dinamakan Castle Circle (CC). Dikutip dari Tempo dan milis fhui, CC ini diprakarsai oleh seorang expatriate yang bernama James Castle (selanjutnya disebut "JC"), yg menjadi salah satu korban ledakan bom. JC dikenal memiliki pengaruh yg besar di kalangan pengusaha asing di Indonesia.
JC berhasil mengumpulkan seluruh CEO Perusahaan Asing yang beroperasi di Indonesia ke dalam sebuah kumpuluan yang namanya menggunakan namanya sendiri, yaitu "Castle Circle" (selanjutnya disebut "CC"). Secara rutin setiap hari Jum'at pagi setiap bulan, CC mengadakan pertemuan baik untuk seluruh membernya atau terbatas pada sekelompok member yang mempunyai bidang usaha yang sama, seperti Kelompok Perusahaan yang bergerak di Bidang Pertambangan, Jasa dan lain-lainnya.
Pada pertemuan2 CC inilah para CEO perusahaan asing saling tukar menukar informasi tentang semua situasi yang terjadi di Indonesia serta saling menyusun strategi bersama untuk berbisnis (atau mungkin juga untuk menguasai bisnis) di Indonesia sesuai bidang usahanya masing2. Mungkin istilahnya yang cocok, CC itu merupakan Forum Banca'an para pengusaha asing untuk membagi-bagi porsi pasar dan sekaligus menguasai pasar bisnis di Indonesia. Kegiatan, peranan serta pengaruh JC dikalangan pengusahan diketahui secara luas oleh para pejabat bidang perekonomian negara ini, sehingga JC juga mempunyai lobby yang luas dikalangan para pejabat itu.
Pada pagi hari Jum'at tanggal 17 Juli 2009 kemarin CC mengadakan pertemuan (gathering) bagi para anggotanya dari kelompok Perusahaan Pertambangan di salah satu Restaurant di Rizt Carlton, dan bertepatan dengan itu terjadilah peristiwa pemboman, yang memakan korban sebagaimana disebutkan diatas. Diantara korban dari expatriate maka sebagaian terbesar (atau mungkin juga seluruhnya) adalah para CEO perusahaan yang beroperasi dibidang pertambangan di Indonesia yang menjadi anggota Castle Circle. Sepertinya persengkongkolan expatriate ini yg menjadi target sasaran teroris yg muak terhadap intervensi asing di negara kita.
JC berhasil mengumpulkan seluruh CEO Perusahaan Asing yang beroperasi di Indonesia ke dalam sebuah kumpuluan yang namanya menggunakan namanya sendiri, yaitu "Castle Circle" (selanjutnya disebut "CC"). Secara rutin setiap hari Jum'at pagi setiap bulan, CC mengadakan pertemuan baik untuk seluruh membernya atau terbatas pada sekelompok member yang mempunyai bidang usaha yang sama, seperti Kelompok Perusahaan yang bergerak di Bidang Pertambangan, Jasa dan lain-lainnya.
Pada pertemuan2 CC inilah para CEO perusahaan asing saling tukar menukar informasi tentang semua situasi yang terjadi di Indonesia serta saling menyusun strategi bersama untuk berbisnis (atau mungkin juga untuk menguasai bisnis) di Indonesia sesuai bidang usahanya masing2. Mungkin istilahnya yang cocok, CC itu merupakan Forum Banca'an para pengusaha asing untuk membagi-bagi porsi pasar dan sekaligus menguasai pasar bisnis di Indonesia. Kegiatan, peranan serta pengaruh JC dikalangan pengusahan diketahui secara luas oleh para pejabat bidang perekonomian negara ini, sehingga JC juga mempunyai lobby yang luas dikalangan para pejabat itu.
Pada pagi hari Jum'at tanggal 17 Juli 2009 kemarin CC mengadakan pertemuan (gathering) bagi para anggotanya dari kelompok Perusahaan Pertambangan di salah satu Restaurant di Rizt Carlton, dan bertepatan dengan itu terjadilah peristiwa pemboman, yang memakan korban sebagaimana disebutkan diatas. Diantara korban dari expatriate maka sebagaian terbesar (atau mungkin juga seluruhnya) adalah para CEO perusahaan yang beroperasi dibidang pertambangan di Indonesia yang menjadi anggota Castle Circle. Sepertinya persengkongkolan expatriate ini yg menjadi target sasaran teroris yg muak terhadap intervensi asing di negara kita.
Kenapa ya mereka gak sadar2 bahwa mereka telah salah menafsirkan ajaran agama? Apakah tak terpikirkan oleh mereka bahwa dampak yg terjadi lebih merugikan? Banyak nyawa2 tak berdosa yg menjadi korban, ekonomi negara makin turun, dan bagi pecinta sepakbola MU tidak jadi datang ke Indonesia, dan sekarang gw jadi parno klo pergi2 ke tempat umum. Mari kita berantas teroris... Semoga tidak ada lagi insiden yg dapat merusak citra negara seperti ini lagi... Amin...
No comments:
Post a Comment